Ketika Semua Masalah Terhubung: Mungkinkah Satu Orang Menjadi Dalang di Balik Kekacauan Hidup?

GEJOLAKNEWS - Namanya Budi. Pagi itu mobilnya mogok. Tepat saat ia harus presentasi penting di kantor.

Bosnya menelepon, nadanya sudah tidak enak. Budi sampai di kantor terlambat. Presentasinya berantakan.

Gambar Ilustrasi Artikel Gambar dari Pixabay

Pulang ke rumah, keran air bocor. Anaknya demam. Rasanya semua masalah datang bersamaan, seperti diatur. Budi mulai berpikir, "Apakah ada yang sengaja membuat hidup saya sengsara?"

Pertanyaan ini terdengar dramatis. Tapi banyak yang merasakannya. Saat satu masalah muncul, yang lain seolah antre di belakangnya. Lalu kita mencari kambing hitam. Seseorang. Seorang dalang.

Jebakan Pikiran Bernama Pola

Pikiran manusia memang suka mencari pola. Itu cara kita bertahan hidup. Mencari hubungan sebab-akibat adalah naluri dasar.

Tapi kadang, naluri itu berlebihan. Ia menghubungkan titik-titik yang sebenarnya tidak terhubung. Menciptakan sebuah narasi konspirasi terhadap diri sendiri.

Ilusi Sang Pengendali

Dalam psikologi, ini disebut Locus of Control eksternal. Kita merasa nasib kita dikendalikan oleh kekuatan di luar. Entah itu takdir, sistem, atau bahkan seseorang.

Perasaan ini lebih mudah diterima. Daripada mengakui bahwa mobil mogok karena kita lupa servis. Atau presentasi gagal karena kurang persiapan. Menyalahkan "dalang" terasa lebih melegakan.

Bias Konfirmasi di Sekitar Kita

Otak kita juga punya "bias konfirmasi". Saat kita sudah percaya ada dalang, kita akan mencari bukti-bukti untuk mendukungnya. Setiap kejadian buruk menjadi konfirmasi.

Telepon dari bos dianggap bagian dari rencana si dalang. Keran bocor pun begitu. Padahal, itu hanya dua peristiwa acak yang kebetulan terjadi di hari yang sama. Kita yang merangkainya menjadi sebuah plot.

Realitas Efek Domino

Tapi, apakah semua hanya ilusi pikiran? Tidak juga. Kadang, masalah memang saling terhubung secara nyata. Bukan karena ada dalang, tapi karena efek domino.

Satu kartu jatuh, yang lain ikut tumbang. Inilah yang sering terjadi dalam hidup. Bukan konspirasi, melainkan konsekuensi.

Rantai Sebab-Akibat yang Logis

Mari kembali ke Budi. Mobilnya mogok (sebab). Akibatnya, ia terlambat ke kantor.

Karena terlambat, ia gugup dan presentasinya gagal (akibat). Stres karena pekerjaan membuatnya tidak fokus saat pulang, lupa ada janji perbaiki keran (akibat). Inilah rantai yang logis. Tak perlu dalang untuk mengaturnya.

Ketika 'Dalang' Itu Bernama Sistem

Terkadang, dalang itu memang ada. Tapi bukan dalam wujud satu orang. Dalangnya adalah sistem.

Sistem birokrasi yang rumit. Sistem ekonomi yang menekan. Atau budaya kerja yang tidak sehat. Ini adalah "dalang" tak terlihat yang bisa menciptakan kekacauan beruntun dalam hidup banyak orang.

Lalu bagaimana solusinya? Bukan dengan mencari siapa dalangnya. Itu hanya buang-buang energi.

Solusinya adalah memutus rantainya. Fokus pada satu masalah yang bisa kita kendalikan. Budi bisa mulai dengan menelepon tukang ledeng. Satu masalah selesai, beban pikiran berkurang.

Setelah itu, ia bisa mulai menyiapkan bahan untuk menebus kegagalan presentasinya. Satu per satu. Mengambil kembali kendali atas bidak catur hidupnya. Karena dalang terbaik dalam hidup kita, seharusnya adalah diri kita sendiri.



#Psikologi #MasalahHidup #PolaPikir

LihatTutupKomentar
Cancel