GEJOLAKNEWS - Pernahkah Anda lupa menaruh kunci motor? Atau lupa nama teman lama saat bertemu di jalan? Tentu pernah. Lupa adalah hal yang sangat manusiawi.
Bagi kita, lupa kadang menyebalkan. Tapi bagi seorang wanita asal Australia, Rebecca Sharrock, lupa adalah sebuah kemewahan. Ia tidak bisa lupa. Sama sekali.
| Gambar dari Pixabay |
Rebecca didiagnosis dengan kondisi medis yang sangat langka. Namanya Highly Superior Autobiographical Memory (HSAM). Atau lebih populer disebut Hyperthymesia.
Kondisi ini membuatnya bisa mengingat setiap detail dalam hidupnya. Setiap hari. Setiap jam. Setiap detik. Ini bukan kemampuan yang dilatih. Ini adalah kondisi bawaan.
Memori yang Tak Pernah Padam
Otak Rebecca seperti server data super canggih. Ia tidak punya tombol "hapus". Semua file tersimpan rapi, dan bisa diakses kapan saja. Bahkan ketika ia tidak menginginkannya.
Tanyakan padanya tanggal 15 Mei 2004. Ia akan langsung menjawab. Hari itu Sabtu, cuacanya sedikit berangin. Ia memakai gaun biru bunga-bunga dan makan roti lapis untuk sarapan.
Gudang Data Bernama Otak
Kemampuan ini terlihat luar biasa di permukaan. Ia bisa memenangkan semua kuis trivia. Ia tidak pernah butuh buku harian. Seluruh hidupnya adalah buku yang terbuka.
Para peneliti yang mengujinya seringkali terkejut. Mereka membuka arsip berita lama untuk tanggal acak. Lalu bertanya pada Rebecca, apa peristiwa besar yang terjadi hari itu. Jawabannya selalu akurat.
Ia bahkan bisa menceritakan ulang isi buku Harry Potter. Kata per kata. Bukan karena ia menghafal, tapi karena ia ingat persis pengalaman saat membacanya pertama kali. Setiap halaman, setiap gambar.
Ingatannya bukan seperti data di komputer. Ingatannya penuh emosi. Ia tidak hanya ingat faktanya, ia merasakan kembali emosi saat peristiwa itu terjadi.
Berkah atau Kutukan?
Di sinilah masalah dimulai. Kemampuan mengingat detail yang luar biasa itu ternyata dua sisi mata uang. Satu sisi adalah berkah, sisi lainnya adalah kutukan.
Momen-momen bahagia bisa ia putar ulang kapan saja. Hari ulang tahunnya yang ke-tujuh. Pelukan pertama dari ibunya. Semuanya terasa seperti baru terjadi kemarin.
Tapi, momen buruk juga sama. Setiap rasa sakit, setiap kekecewaan, setiap kalimat menyakitkan yang pernah ia dengar. Semuanya tersimpan dengan kualitas HD. Tidak pernah pudar.
Bayangkan Anda harus mengingat rasa sakit gigi paling parah yang pernah Anda alami. Atau patah hati terburuk. Rebecca tidak perlu membayangkannya. Ia bisa merasakannya lagi, dan lagi.
Di Balik Keajaiban Otak
Para ilmuwan dari University of California menjadi yang pertama meneliti fenomena ini. Mereka penasaran. Apa yang membuat otak penderita Hyperthymesia begitu berbeda?
Mereka memindai otak orang-orang seperti Rebecca. Hasilnya mencengangkan. Ada perbedaan fisik yang jelas. Otak mereka tidak sama dengan otak kita.
Kata Para Ilmuwan
Hasil pemindaian MRI menunjukkan beberapa bagian otak mereka lebih besar. Terutama caudate nucleus dan temporal lobe. Area ini sangat vital untuk penyimpanan memori jangka panjang.
Selain itu, hubungan antara amigdala dan hipokampus juga luar biasa kuat. Amigdala adalah pusat emosi. Hipokampus adalah manajer arsip memori.
Pada orang normal, tidak semua memori "dilabeli" penting oleh amigdala. Hanya yang emosional saja. Tapi pada penderita Hyperthymesia, sepertinya semua informasi dianggap penting. Semua diarsipkan secara permanen.
Inilah mengapa ingatan mereka begitu emosional. Setiap data fakta terikat erat dengan data perasaan. Tidak bisa dipisahkan.
Hidup dengan Masa Lalu
Rebecca kini belajar untuk hidup dengan kondisinya. Ia aktif di berbagai forum untuk berbagi kisahnya. Ia ingin orang lain paham bahwa "ingatan super" tidak seindah di film.
Ia sering menderita kecemasan dan depresi. Karena masa lalu selalu menghantuinya secara harfiah. Ia harus belajar teknik meditasi dan relaksasi untuk menenangkan "badai" ingatan di kepalanya.
Kisah Rebecca menjadi pengingat bagi kita. Bahwa kemampuan untuk melupakan mungkin adalah anugerah terbesar yang kita miliki. Kemampuan untuk memaafkan, berdamai, dan melanjutkan hidup.
Terkadang, membiarkan beberapa kenangan menjadi kabur adalah cara otak kita untuk melindungi diri. Agar kita bisa fokus pada hari ini. Dan menatap hari esok.
#Hyperthymesia #Memori #FaktaMedis
