BANGANCIS - Nama Robert Kiyosaki kembali menggema kencang. Penulis buku legendaris "Rich Dad Poor Dad" itu lagi-lagi mengeluarkan peringatan keras yang membuat banyak orang menahan napas. Bukan sekadar ramalan biasa, ia memprediksi krisis ekonomi terbesar dalam sejarah akan terjadi pada tahun 2025.
Menurutnya, sistem keuangan saat ini sudah di ambang kehancuran. Inflasi yang terus meroket dan utang pemerintah yang menumpuk dianggap sebagai bom waktu yang siap meledak. Kiyosaki bahkan menyebut uang yang kita simpan di bank sebagai "uang palsu" yang nilainya terus tergerus.
Gambar dari Pixabay
Sinyal Bahaya dan Generasi Terdampak
Peringatan Kiyosaki bukan tanpa dasar. Ia menyoroti bagaimana kebijakan cetak uang oleh bank sentral hanya memperkaya segelintir orang, sementara kelas menengah dan masyarakat miskin semakin tertekan. Generasi baby boomers disebut sebagai kelompok yang paling rentan, karena tabungan pensiun mereka terancam ludes oleh inflasi.
Inflasi Menggerus Tabungan
Kiyosaki menegaskan bahwa menabung uang tunai adalah strategi yang keliru di tengah badai ekonomi. Inflasi membuat nilai uang tabungan menjadi "sampah", sehingga daya beli terus menurun drastis.Utang Pemerintah sebagai Pemicu
Tumpukan utang pemerintah di berbagai negara, terutama Amerika Serikat, dianggap sebagai pemicu utama krisis. Kebijakan yang terus menambah utang tanpa solusi konkret dinilai akan membawa sistem keuangan global ke jurang kehancuran.Jalan Keluar ala Kiyosaki
Di tengah ramalan suramnya, Kiyosaki tidak hanya menebar ketakutan. Ia juga menawarkan solusi konkret bagi mereka yang ingin melindungi kekayaan dan bahkan meraup keuntungan dari krisis yang akan datang. Ia menyarankan untuk beralih dari aset kertas ke aset nyata.
Emas dan Perak, Sang Logam Mulia
Kiyosaki sejak lama merekomendasikan investasi pada emas dan perak. Perak, khususnya, disebut sebagai aset yang nilainya masih di bawah harga wajar (undervalued) dan punya potensi kenaikan signifikan.Bitcoin dan Ethereum sebagai Alternatif
Selain logam mulia, Kiyosaki juga mendorong investasi pada aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum. Aset kripto ini dianggap sebagai "uang nyata" di era digital yang jumlahnya terbatas, menjadikannya pelindung nilai yang baik dari inflasi.#RobertKiyosaki #KrisisEkonomi #Investasi
