GEJOLAKNEWS - Agustus 1951. Pont-Saint-Esprit adalah desa yang tenang. Di selatan Prancis. Penduduknya hidup dari ladang dan sungai. Roti adalah makanan pokok.
Tapi ketenangan itu pecah. Tiba-tiba. Tanpa peringatan. Satu per satu warga jatuh sakit. Awalnya hanya sakit perut biasa. Lalu menjadi mimpi buruk yang nyata.
| Gambar dari Pixabay |
Desa itu mendadak jadi rumah sakit jiwa terbuka. Orang-orang berlarian di jalan. Berteriak-teriak ketakutan. Mereka melihat monster. Merasa tubuhnya terbakar. Desa damai itu berubah jadi neraka.
Lebih dari 250 orang terjangkit. Puluhan harus dirawat di rumah sakit jiwa. Tujuh orang tewas. Apa yang sebenarnya terjadi di Pont-Saint-Esprit? Jawabannya tersembunyi dalam sepotong roti. Roti terkutuk.
Neraka di Desa Tenang
Kejadian ini dikenal sebagai "Le Pain Maudit". Artinya, Roti Terkutuk. Semua korban mengaku makan roti dari toko roti lokal milik Roch Briand. Roti yang sama yang mereka makan setiap hari.
Tiba-tiba roti itu membawa malapetaka. Para dokter bingung. Pemerintah panik. Dunia mengarahkan mata ke desa kecil itu.
Gejala-Gejala Gila
Gejalanya mengerikan. Bukan sekadar sakit fisik. Ini serangan langsung ke pikiran. Pasien mengalami halusinasi parah. Visual dan audio.
Seorang pria melompat dari jendela lantai dua. Ia merasa dirinya bisa terbang. Kakinya patah parah. Tapi ia terus berlari sambil berteriak, "Aku pesawat!"
Anak laki-laki berumur 11 tahun mencoba mencekik neneknya. Ia yakin neneknya adalah iblis. Yang lain merasa tubuhnya menyusut. Atau melihat naga dan ular keluar dari dinding.
Rumah sakit setempat kewalahan. Mereka terpaksa mengikat pasien ke tempat tidur. Suara teriakan memenuhi koridor. Para perawat sendiri ketakutan. Ini wabah kegilaan massal.
Roti Sang Tukang Roti
Semua tudingan mengarah pada satu orang. Roch Briand, si tukang roti. Tokonya disegel. Ia diperiksa habis-habisan. Orang-orang marah.
Tapi ada yang aneh. Briand dan keluarganya juga ikut sakit. Mereka juga makan roti yang sama. Ia tidak mungkin sengaja meracuni pelanggannya. Apalagi dirinya sendiri.
Penyelidikan fokus pada bahan baku. Tepung gandum hitam (rye). Tepung inilah yang menjadi tersangka utama. Tapi, apa yang salah dengan tepung itu?
Briand akhirnya dinyatakan tidak bersalah. Ia hanya korban. Sama seperti ratusan warga desa lainnya. Misteri justru semakin dalam. Siapa atau apa yang mencemari tepung itu?
Misteri di Balik Tepung
Butuh waktu puluhan tahun untuk menemukan jawaban. Itupun masih berupa teori. Ada dua penjelasan utama yang paling kuat. Satu dari dunia sains. Satunya lagi dari dunia spionase.
Keduanya sama-sama masuk akal. Keduanya sama-sama mengerikan. Desa Pont-Saint-Esprit mungkin menjadi korban jamur kuno. Atau kelinci percobaan rahasia.
Teori Jamur Kuno
Teori resmi yang paling diterima adalah keracunan ergot. Ergot adalah jamur parasit. Namanya Claviceps purpurea. Jamur ini tumbuh di gandum hitam, terutama saat musim panen basah.
Jamur ini menghasilkan asam lisergat. Ya, bahan dasar untuk membuat LSD. Efeknya persis seperti yang dialami warga: halusinasi, kejang, dan rasa terbakar yang hebat.
Penyakit ini sudah ada sejak abad pertengahan. Dikenal sebagai "St. Anthony's Fire" atau Api Santo Antonius. Teori ini logis. Tepung dari gilingan lokal terkontaminasi jamur ergot. Lalu dibuat roti oleh Briand.
Namun, beberapa ilmuwan meragukannya. Gejala yang dialami warga Pont-Saint-Esprit sedikit berbeda dari keracunan ergot klasik. Masih ada lubang dalam teori ini.
Sentuhan Tangan CIA?
Di sinilah teori konspirasi masuk. Jauh lebih liar. Jauh lebih menyeramkan. Teori ini muncul dari investigasi seorang jurnalis bernama H.P. Albarelli Jr. pada tahun 2010.
Albarelli menemukan dokumen yang dideklasifikasi. Isinya menyinggung Pont-Saint-Esprit. Dokumen itu milik CIA. Badan intelijen Amerika.
Menurut Albarelli, wabah itu bukan kecelakaan. Melainkan eksperimen rahasia. CIA diduga sengaja menyemprotkan LSD ke makanan warga. Bagian dari Proyek MKUltra.
Tujuannya untuk mempelajari efek LSD sebagai senjata pengendali pikiran. Para ilmuwan dari Sandoz, perusahaan farmasi Swiss yang pertama kali menyintesis LSD, juga berada di lokasi saat kejadian. Kebetulan? Mungkin tidak.
Pemerintah Prancis dan Amerika tentu saja membantah keras. Tapi bagi sebagian orang, teori ini lebih menjelaskan segalanya. Menjelaskan anomali gejala yang tidak cocok dengan teori ergot.
Hingga hari ini, misteri Roti Terkutuk belum 100% terpecahkan. Pont-Saint-Esprit menjadi catatan kaki sejarah yang aneh. Sebuah desa yang pernah menatap langsung ke dalam jurang kegilaan. Entah karena jamur, atau karena tangan manusia.
#Sejarah #HalusinasiMassal #TeoriKonspirasi
