GEJOLAKNEWS - Pria itu tidak tahu apa-apa. Ia hanya seorang pegawai pemerintah biasa. Suatu pagi, setelah rapat, ia diberi segelas kopi. Rasanya biasa saja. Tapi efeknya luar biasa.
Dunia di sekelilingnya mulai meleleh. Warna menjadi terlalu terang. Suara menjadi terlalu keras. Ia merasa kehilangan kendali atas pikirannya sendiri. Ia tidak tahu, kopinya baru saja dibubuhi LSD.
| Gambar dari Pixabay |
Selamat datang di Proyek MKUltra. Sebuah program rahasia dari Badan Intelijen Pusat Amerika, CIA. Ini bukan fiksi ilmiah. Ini adalah cerita nyata tentang bagaimana pemerintah mencoba mengendalikan pikiran manusia.
Proyek Kelam di Puncak Perang Dingin
Kisah ini dimulai pada awal tahun 1950-an. Perang Dingin sedang panas-panasnya. Amerika Serikat panik. Mereka mendengar kabar burung, Uni Soviet dan Tiongkok bisa melakukan cuci otak pada tawanan perang.
CIA tidak mau kalah. Mereka butuh senjata serupa. Senjata untuk mematahkan kehendak musuh, mengekstrak informasi, bahkan mungkin menciptakan pembunuh yang bisa diprogram. Maka, lahirlah sebuah proyek super rahasia.
Lahirnya Sang Penyihir Hitam
Proyek ini diberi kode MKUltra. Otaknya adalah seorang ahli kimia brilian bernama Sidney Gottlieb. Orang-orang di CIA menjulukinya "Penyihir Hitam". Gottlieb diberi keleluasaan penuh dan anggaran yang hampir tak terbatas.
Tujuannya satu: menemukan cara untuk mengontrol pikiran. Gottlieb dan timnya meneliti segala kemungkinan. Mulai dari hipnosis, penyiksaan psikologis, isolasi total, hingga kejutan listrik. Tapi primadona mereka adalah obat-obatan halusinogen. Terutama LSD.
Saat itu, LSD adalah zat yang relatif baru. Potensinya belum banyak dipahami. Gottlieb melihatnya sebagai kunci untuk membuka dan mengendalikan pikiran manusia. Eksperimen pun dimulai. Gila-gilaan.
Laboratorium Manusia Tanpa Izin
Siapa kelinci percobaannya? Siapa saja. CIA tidak pandang bulu. Mereka menguji LSD pada agen mereka sendiri, seringkali tanpa sepengetahuan si agen. Seperti pria yang diberi kopi tadi.
Mereka juga menyasar masyarakat umum. Pasien di rumah sakit jiwa diberi dosis tinggi. Narapidana di penjara dijadikan subjek penelitian dengan iming-iming keringanan hukuman. Bahkan, CIA mendirikan rumah-rumah bordil palsu di New York dan San Francisco.
Di sana, para pelanggan pria diberi minuman yang sudah dicampur LSD. Di balik cermin dua arah, agen CIA mengamati dan mencatat reaksi mereka. Semua dilakukan tanpa izin. Semua melanggar etika dan hukum. Manusia dianggap tidak lebih dari tikus laboratorium.
Kotak Pandora yang Akhirnya Terbuka
Selama hampir dua dekade, MKUltra berjalan dalam kegelapan. Ribuan dokumen tercipta. Ratusan nyawa terdampak. Beberapa di antaranya berakhir tragis, seperti ilmuwan Angkatan Darat Frank Olson yang tewas setelah diam-diam diberi LSD.
Namun, tidak ada rahasia yang abadi. Pada pertengahan 1970-an, bau busuk proyek ini mulai tercium publik. Pemicunya adalah skandal politik yang lebih besar: Watergate. Kepercayaan publik pada pemerintah anjlok.
Bocornya Dokumen Rahasia
Setelah Watergate, Kongres AS mulai bersih-bersih. Mereka membentuk komite khusus untuk menyelidiki pelanggaran yang dilakukan badan-badan intelijen. Komite ini dikenal sebagai "Church Committee".
Saat itulah kotak Pandora terbuka. Para penyelidik menemukan ribuan dokumen MKUltra yang lolos dari pemusnahan. Direktur CIA saat itu, Richard Helms, sebenarnya sudah memerintahkan semua berkas dibakar pada tahun 1973. Untungnya, beberapa berkas keuangan salah simpan dan selamat.
Dari situlah kengerian MKUltra terungkap. Publik Amerika terkejut. Bagaimana bisa pemerintah mereka melakukan eksperimen keji pada warganya sendiri? Ini adalah pengkhianatan terbesar.
Warisan Pahit dan Pertanyaan Moral
Pengungkapan MKUltra menjadi aib nasional. CIA terpaksa mengakui keberadaan proyek tersebut. Beberapa korban yang berhasil diidentifikasi mencoba menuntut keadilan, namun seringkali terbentur tembok birokrasi dan dalih keamanan nasional.
Kisah MKUltra meninggalkan warisan pahit. Ia menjadi pengingat abadi tentang bahaya kekuasaan tanpa pengawasan. Tentang betapa tipisnya batas antara keamanan nasional dan pelanggaran hak asasi manusia.
Eksperimen itu memang sudah berhenti. Tapi pertanyaannya tetap ada. Seberapa jauh sebuah negara boleh melangkah demi keamanan? Dan di era digital sekarang, apakah bentuk "mind control" yang baru sedang diciptakan diam-diam? Kita mungkin tidak akan pernah tahu. Sampai ada yang membocorkannya lagi.
#ProyekMKUltra #PengendalianPikiran #SejarahCIA
