GEJOLAKNEWS - Kita semua pernah mengalaminya. Liburan ke pantai yang diidamkan. Atau sekadar aktivitas di luar ruangan di bawah terik matahari.
Persiapan sudah maksimal. Topi lebar, kacamata hitam, dan tentu saja, sebotol sunscreen mahal. SPF tinggi, konon paling canggih.
| Gambar dari Pixabay |
Tapi begitu pulang, cermin di rumah berkata lain. Kulit tetap belang, bahkan menghitam di beberapa area. "Kok bisa?" gerutu kita dalam hati.
Angka SPF di kemasan seolah jadi jaminan mutlak. Janji manis untuk kulit yang terlindungi sempurna. Kenyataannya sering kali tidak seindah iklan.
Padahal, kita sudah rajin mengoleskan. Bahkan mungkin sampai terasa lengket di kulit. Pengeluaran untuk produk pelindung ini pun tidak sedikit.
Lantas, apa yang salah? Apakah angka SPF hanya mitos belaka? Apakah sunscreen mahal pun tidak ada gunanya?
Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang. Kekecewaan melanda saat ekspektasi tidak sesuai realita. Saatnya kita bedah tuntas misteri ini.
Ini bukan soal harga atau merek. Ini lebih ke pemahaman kita tentang cara kerja sunscreen itu sendiri. Dan bagaimana kita menggunakannya.
Ada banyak faktor yang berkontribusi pada hasil akhir. Tidak melulu salah produk. Seringkali, justru pada kebiasaan kita.
Mari kita bongkar satu per satu. Mengapa kulit tetap belang, padahal sudah pakai sunscreen mahal?
Mitos di Balik Angka SPF
Angka SPF adalah pusat perhatian. Semakin tinggi, semakin baik, begitu pikir kebanyakan orang. Padahal, ceritanya tidak sesederhana itu.
SPF bukan jaminan kulit tidak akan belang sama sekali. Ia punya makna dan batasan yang perlu kita pahami betul. Jangan sampai salah kaprah.
Fungsi Sebenarnya SPF
SPF adalah singkatan dari Sun Protection Factor. Ini adalah indikator seberapa lama kulit Anda bisa terpapar sinar UVB sebelum terbakar. Tanpa terbakar.
Misalnya, kulit Anda biasanya mulai memerah setelah 10 menit tanpa pelindung. Dengan SPF 30, Anda bisa bertahan 30 kali lebih lama. Jadi, sekitar 300 menit.
Penting diingat, ini adalah perlindungan terhadap UVB. Sinar UVB adalah penyebab utama kulit terbakar dan kemerahan.
Bukan berarti kulit Anda 100% kebal terhadap semua jenis sinar UV. Ini hanya memberikan perpanjangan waktu. Itu saja.
Batas Efektivitas Angka
Banyak yang berpikir SPF 50 melindungi dua kali lipat dari SPF 25. Anggapan itu tidak tepat. Kenaikan perlindungan setelah angka tertentu itu minim sekali.
SPF 15 memblokir sekitar 93% sinar UVB. SPF 30 memblokir sekitar 97%. Sementara SPF 50 memblokir sekitar 98%.
Perbedaannya hanya 1-2 persen. Tidak signifikan. Membeli SPF 100 bukan berarti kulit Anda jadi super kebal. Ini cuma memberikan sedikit peningkatan.
Angka tinggi bisa jadi membuat kita terlalu percaya diri. Merasa sudah sangat terlindungi, padahal tidak demikian. Itu yang berbahaya.
Mengapa Belang Tetap Muncul?
Sudah pakai SPF tinggi, tetap belang. Ini bukan kebetulan. Ada banyak "dosa" kecil yang sering kita lakukan. Atau kita tidak tahu sama sekali.
Inilah biang keladinya. Bukan cuma soal angka SPF. Tapi tentang praktik dan pemahaman kita yang keliru.
Kesalahan Pengaplikasian
Ini kesalahan paling umum. Banyak dari kita mengoleskan sunscreen terlalu sedikit. Atau tidak merata di seluruh area kulit yang terpapar.
Jumlah ideal untuk seluruh tubuh orang dewasa adalah sekitar 30 ml. Itu setara dengan satu gelas sloki penuh. Untuk wajah, sekitar dua ruas jari.
Coba ingat-ingat, apakah Anda sudah mengaplikasikan sebanyak itu? Seringkali kita hanya menipis-nipiskan saja. Takut boros atau lengket.
Selain itu, re-aplikasi juga sangat krusial. Sunscreen tidak bertahan sepanjang hari. Keringat, air, dan gesekan bisa menghilangkannya.
Anda perlu mengoleskannya kembali setiap dua jam. Terutama setelah berenang atau berkeringat banyak. Itu panduan standarnya.
Area seperti telinga, leher belakang, punggung kaki, seringkali terlewatkan. Padahal area tersebut juga rentan terbakar matahari.
Perlindungan yang Tidak Lengkap
SPF hanya berbicara tentang UVB. Tapi ada juga sinar UVA yang tak kalah jahatnya. Sinar UVA menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan juga berkontribusi pada penggelapan kulit.
Banyak sunscreen hanya fokus pada SPF. Pastikan produk Anda berlabel "broad-spectrum". Artinya melindungi dari UVA dan UVB.
Cari juga tanda PA+++ atau PPD (Persistent Pigment Darkening). Ini adalah indikator perlindungan terhadap UVA. Semakin banyak tanda plus, semakin baik perlindungannya.
Sunscreen bukan satu-satunya perisai. Perlindungan terbaik adalah kombinasi. Tidak hanya mengandalkan satu botol saja.
Topi lebar, pakaian lengan panjang, dan kacamata hitam sangat membantu. Mencari tempat teduh juga pilihan bijak. Terutama saat matahari terik.
Ingat, pukul 10 pagi hingga 4 sore adalah jam paling intens. Saat itu, sebaiknya batasi paparan langsung. Carilah tempat bernaung.
Jadi, kulit belang setelah pakai sunscreen mahal bukan mitos. Itu fakta. Namun, penyebabnya kompleks. Lebih dari sekadar angka SPF.
Pahami produk Anda. Gunakan dengan benar. Dan lengkapi dengan perlindungan lain. Dengan begitu, kulit Anda akan lebih aman.
Anda bisa menikmati aktivitas luar ruangan. Tanpa khawatir kulit "protes" dengan belang-belang baru. Bukan cuma soal sunscreen mahal. Tapi juga perilaku pintar.
#SPF #Sunscreen #KulitBelang
