GEJOLAKNEWS - Januari 1959. Salju masih tebal di Pegunungan Ural, Rusia. Sembilan pendaki muda bersemangat tinggi. Mereka bukan orang sembarangan.
Semuanya mahasiswa dan alumni Ural Polytechnic Institute. Berpengalaman, kuat, dan cerdas. Pemimpinnya Igor Dyatlov, mahasiswa teknik radio yang andal.
| Gambar dari Pixabay |
Mereka memulai ekspedisi ski yang menantang. Tujuannya: mencapai puncak Gunung Otorten. Sebuah nama yang dalam bahasa lokal Mansi berarti "Jangan Pergi ke Sana". Tapi bagi mereka, itu adalah tantangan.
Foto-foto terakhir menunjukkan wajah-wajah ceria. Mereka membangun tenda, bercanda, dan menulis di buku harian. Semuanya tampak normal. Hingga mereka lenyap.
Tim penyelamat baru dikirim beberapa minggu kemudian. Setelah keluarga cemas tak kunjung menerima kabar. Apa yang mereka temukan menjadi awal dari misteri yang membekukan darah hingga hari ini.
Malam Terakhir di Lereng Maut
Tim pencari mencapai lereng gunung Kholat Syakhl. Nama yang lebih mengerikan dari Otorten. Artinya "Gunung Kematian". Di sanalah mereka menemukan pemandangan ganjil pertama.
Tenda para pendaki masih berdiri. Tapi kondisinya aneh. Robek besar dari sisi dalam. Seolah seseorang di dalam panik dan menyobeknya untuk keluar.
Perjalanan yang Berakhir Aneh
Ekspedisi ini seharusnya menjadi ujian ketahanan tingkat III. Sertifikasi tertinggi untuk pendaki di Uni Soviet saat itu. Mereka membawa peralatan lengkap dan makanan yang cukup.
Buku harian yang ditemukan di tenda tidak menunjukkan ada masalah. Tidak ada pertengkaran. Tidak ada tanda-tanda bahaya. Entri terakhir ditulis dengan tenang.
Namun, semua barang berharga ditinggal. Sepatu, jaket tebal, makanan, dan kapak es. Semua ditinggal begitu saja. Seolah ada sesuatu yang memaksa mereka lari tunggang langgang ke dalam dingin yang mematikan.
Tenda Sobek dan Jejak Kaki Misterius
Dari tenda yang robek, tim penyelamat mengikuti jejak kaki. Jejak itu menuju ke arah hutan di bawah lereng. Anehnya, banyak jejak kaki itu telanjang. Atau hanya memakai kaus kaki.
Bayangkan. Lari tanpa sepatu di salju setebal pinggang. Dengan suhu minus 30 derajat Celsius. Siapa pun tahu itu adalah bunuh diri.
Jejak-jejak itu terlihat teratur, tidak panik. Mereka berjalan berdampingan menuruni lereng. Setelah 500 meter, jejak itu hilang tertutup salju. Teka-teki pertama baru saja dimulai.
Teka-teki yang Tak Terjawab
Penemuan mayat pertama membuat situasi semakin membingungkan. Dua jasad pertama ditemukan di bawah pohon cedar besar. Sekitar 1,5 kilometer dari tenda.
Keduanya, Yuri Krivonischenko dan Yuri Doroshenko, hanya mengenakan pakaian dalam. Tangan mereka melepuh. Dahan-dahan pohon di atas mereka patah, seolah mereka mencoba memanjat. Ada sisa-sisa api unggun kecil di dekatnya.
Tiga jasad lain ditemukan tak jauh dari situ. Termasuk sang pemimpin, Igor Dyatlov. Mereka seolah berusaha kembali ke tenda. Semuanya tewas karena hipotermia. Sampai di sini, mungkin masih bisa dijelaskan. Mungkin.
Jasad-jasad Penuh Kejanggalan
Misteri sesungguhnya datang dua bulan kemudian. Empat jasad terakhir ditemukan di dasar jurang. Terkubur di bawah salju setebal empat meter. Kondisi mereka membuat penyidik paling berpengalaman pun merinding.
Nikolai Thibeaux-Brignolles mengalami retak tengkorak yang parah. Lyudmila Dubinina dan Semyon Zolotaryov mengalami patah tulang rusuk yang masif. Dokter forensik menyebut kekuatan yang menghantam mereka setara tabrakan mobil berkecepatan tinggi.
Anehnya, tidak ada luka luar sama sekali. Tidak ada memar yang sesuai dengan kekuatan sebesar itu. Yang paling mengerikan adalah kondisi Dubinina. Lidah, mata, dan sebagian bibirnya hilang.
Angin, Bola Api, atau Sesuatu yang Lain?
Penyelidikan Soviet ditutup dengan kesimpulan yang sangat kabur. Para pendaki tewas karena "kekuatan alam yang tak tertahankan". Kasus ini langsung dirahasiakan selama puluhan tahun.
Banyak teori bermunculan. Dari serangan suku Mansi lokal, yang langsung terbantahkan. Hingga serangan Yeti atau monster salju.
Teori yang lebih masuk akal adalah uji coba senjata rahasia militer. Beberapa saksi di daerah itu mengaku melihat "bola api" oranye di langit pada malam kejadian. Pakaian beberapa korban juga menunjukkan tingkat radiasi yang tidak normal.
Teori modern menyebut slab avalanche atau longsoran salju papan. Tapi itu tidak menjelaskan luka dalam yang spesifik tanpa memar. Juga tidak menjelaskan mengapa mereka lari begitu jauh dari tenda. Hingga kini, tak ada yang tahu pasti apa yang mereka lihat malam itu. Apa yang membuat sembilan pendaki berpengalaman lari dari tenda mereka menuju kematian beku.
#MisteriDyatlovPass #TragediPendakian #SejarahMisterius
