Mencengangkan: Kembar Identik Ini Bertemu Setelah 39 Tahun Terpisah dan Menemukan Hidup Mereka Sama Persis

GEJOLAKNEWS - Bima menatap lekat-lekat pria di depannya. Rasanya seperti bercermin. Tapi cermin itu hidup, bernapas, dan balas menatapnya dengan kekagetan yang sama.

Pria itu bernama Banyu. Usianya 39 tahun, sama seperti Bima. Garis wajah, sorot mata, bahkan tahi lalat kecil di bawah telinga kirinya, semua identik. Hari itu, di sebuah kedai kopi sederhana di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dua jiwa yang terpisah sejak lahir akhirnya bertemu.

Gambar Ilustrasi Artikel
Gambar dari Pixabay

Kisah mereka dimulai di sebuah rumah sakit di Solo, tahun 1983. Sebuah insiden administrasi yang kacau membuat Bima dan Banyu tertukar dan diadopsi oleh dua keluarga berbeda. Bima tumbuh besar di Surabaya. Banyu di Semarang. Keduanya tidak pernah tahu mereka punya saudara kembar.

Takdir yang Tertulis di Langit

Hidup berjalan di jalurnya masing-masing. Terpisah jarak ratusan kilometer. Namun, takdir punya skenario yang tidak bisa ditebak oleh siapa pun. Benang tak kasat mata itu selalu ada, menghubungkan mereka tanpa disadari.

Keduanya tumbuh menjadi pria yang bertanggung jawab. Bima di Surabaya menjadi kesayangan lingkungannya. Banyu di Semarang dikenal sebagai sosok yang ramah. Tidak ada yang aneh, sampai anak perempuan Bima memberinya hadiah ulang tahun: sebuah tes DNA kit.

Satu Wajah, Dua Kota

Bima dibesarkan oleh keluarga seorang pegawai negeri. Hidupnya sederhana namun penuh kehangatan. Ia menjadi seorang teknisi di dinas pemadam kebakaran. Sebuah pekerjaan yang menuntut ketelitian dan keberanian.

Banyu, di sisi lain, diadopsi oleh keluarga pengusaha mebel. Ia juga tumbuh dengan baik. Anehnya, ia menolak meneruskan usaha ayahnya. Ia lebih tertarik pada hal-hal teknis. Ia pun menjadi teknisi ahli di sebuah perusahaan swasta.

Panggilan DNA

Hasil tes DNA Bima masuk melalui email. Ada notifikasi: "Anda memiliki kecocokan 100% dengan pengguna lain. Kemungkinan besar adalah saudara kembar identik." Nama yang tertera: Banyu Prakoso. Jantung Bima berdebar kencang.

Setelah bertukar email ragu-ragu, mereka memberanikan diri menelepon. Suara di seberang telepon terdengar persis seperti suaranya sendiri saat direkam. Mereka sepakat bertemu di tengah-tengah, di perbatasan provinsi. Itulah hari yang mengubah segalanya.

Daftar Kebetulan yang Mustahil

Di kedai kopi itu, mereka mulai bertukar cerita. Bukan lagi soal wajah yang sama. Tapi soal hidup yang seolah dijalani dalam cetakan yang sama persis. Setiap jawaban dari satu pihak, disambut dengan keterkejutan dari pihak lain.

Daftar kebetulan itu terus bertambah panjang. Semakin digali, semakin terasa mustahil. Ini bukan lagi sekadar genetika. Ini adalah sesuatu yang lebih dalam, yang bahkan ilmu pengetahuan sulit menjelaskannya.

Dari Istri Hingga Mobil Silver

"Istri saya namanya Linda," kata Bima. Banyu terdiam sejenak, lalu tertawa pelan. "Istriku, Lidia," balasnya. Keduanya terhenyak. Nama yang hampir sama.

Keanehan berlanjut. Bima punya satu anak laki-laki, diberi nama James Andrew. Banyu juga punya satu anak laki-laki, namanya James Alan. Keduanya sama-sama tidak suka nama panggilan "Jim".

Mereka datang ke pertemuan itu dengan mobil pribadi. Tebak? Keduanya mengendarai Toyota Kijang lawas berwarna perak. Bahkan merek rokok yang mereka hisap pun sama.

Benang Merah Kehidupan

Kebetulan tidak berhenti di hal-hal besar. Hobi mereka sama: memancing di akhir pekan. Keduanya sama-sama memelihara anjing German Shepherd, dan tanpa janjian, menamainya "Rocky".

Saat gugup, keduanya punya kebiasaan yang sama: menggigit-gigit kuku jari telunjuk kanan. Makanan favorit mereka pun sama: soto Lamongan dengan banyak koya. Bahkan saat remaja, keduanya pernah mengalami patah tulang di pergelangan tangan kiri karena jatuh dari pohon mangga.

Kini, Bima dan Banyu sedang menyusun kembali puzzle kehidupan mereka. Mereka tidak lagi merasa sebagai dua individu yang terpisah. Mereka merasa seperti satu jiwa yang kebetulan hidup dalam dua raga berbeda. Sebuah bukti nyata bahwa ada misteri di dunia ini yang jauh melampaui logika kita.



#KembarIdentik #KisahInspiratif #Takdir

LihatTutupKomentar
Cancel