Gejolak Papua, Ada Apa dengan Kalian Saudaraku?

Papua kembali bergejolak. Yah salah satu propinsi di kawasan Indonesia Timur ini kembali dihantam berbagai masalah. Diawali dengan kasus mogoknya karyawan di areal pertambangan PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. Para karyawan ini meminta agar perusahaan memenuhi tuntutan pekerja menyangkut kesejahteraan. Namun suasana yang awalnya tenang itu tiba-tiba berubah mencekam ketika terjadi insiden penembakan misterius yang mana penembakan misterius ini menewaskan sejumlah orang pekerja PT Freeport Indonesia. Disaat pemerintah baik di daerah maupun di pusat sibuk menyelesaikan masalah ini, muncul lagi kasus baru yang mana sebenarnya kasus ini sudah ada bertahun-tahun sebelumnya. Desakan untuk memerdekakan diri datang dari sebagian masyarakat Papua melalui Kongres Rakyat Papua III. Kongres ini sendiri berlangsung di Padang Bulan, Abepura, Jayapura. Masih dengan susasana yang tidak jauh berbeda, kongres ini pun berujung dengan pertumpahan darah ketika aparat keamanan melakukan pembubaran kongres.
Gejolak Papu
Gejolak Papua, Ada Apa dengan Kalian Saudaraku?
Kita semua tahu, sudah lama, sejak jaman nenek moyang kita, masyarakat Papua sudah merasakan ketidakadilan. Ketidakadilan ini antara lain :
  • Masalah Pembangunan. Pembangunan di kawasan Papua bisa kita katakan sangat jauh tertinggal dengan kawasan Indonesia lainnya.
  • Eksploitasi Sumber Daya Alam. Eksploitasi besar-besaran terhadap SDA (sumber daya alam) yang ada di Papua sangat mencengangkan (heboh) tanpa adanya distribusi yang jelas.
  • Masalah Deprivasi. Banyak sumber daya manusia masih terbelakang di Papua. Sarana pendidikan sangat terbatas. Bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni jika sarana pendidikannya saja kurang memadai atau bahkan tidak jelas? Ini bukan salah mereka, Pemerintah kitalah yang harus berperan.

Gejolak Papua, Ada Apa dengan Kalian Saudaraku?
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, Papua selama ini seolah cuma dieksploitasi bahkan sejak Sejak masa Orde Baru. Letak geografis, budaya, tingkat perkembangan serta kultur masyarakat Papu yang tertutup membuat pemerintah pusat cenderung memandang remeh masyarakat dan kemajuan di Papua. Dengan persepsi ini, mereka akhirnya berpikir bahwa Pemerintah Pusat yang berada jauh di barat sana, Pulau Jawa mengeksploitasi, melanggar hak adat mereka sehingga munculah keinginan sebagian masyarakatnya untuk merdeka alias pisah dari RI.

Gejolak Papua
Salah satu langkah yang menurut banyak pakar adalah langkah terbaik adalah dengan mengubah persepsi. Perhatian ke propinsi di kawasan Indonesia Timur ini harus benar-benar focus. Pemerintah harus memberikan janji-janji dan menepatinya, seperti misalnya memperbesar penghasilan, pembangunan infrastruktur. Tetapi harus dilakukan secara komprehensif, jangan sekedar memperhitungkan eksistensi.

Karena faktanya, proyek-proyek yang dilakukan di Papua toh tetap saja menggunakan sumber daya dari Jawa. Masyarakat Papua tetap tidak dominan, tidak terlibat di tanah kelahirannya sendiri. Ini disebabkan masalah keterbelakangan sumber daya manusia lokal yang harus jadi konsen pemerintah. Satu lagi, jangan pernah menjadikan Gejolak Papua  ini sebagai persoalan keamanan dibanding pembangunan. Coba ambil langkah pembangunan. Buat mereka sejahtera, jangan hanya mengeruk sumber daya alamnya saja, percayalah, gejolak semacam ini takkan pernah terjadi. (refferensi: news.okezone.com)
LihatTutupKomentar
Cancel